Saya berasal dari daerah terpencil yang terletak di Provinsi Jawa Timur - Indonesia. Yaitu sebuah desa kecil dengan jumlah penduduk yang tidak seberapa. Pusat kotanya pun tidak seperti kota-kota besar. Tapi saya pernah 4 tahun tinggal di kota besar yaitu Surabaya. Saya menempuh pendidikan S1 disana, tepatnya di Universitas Airlangga. Sebelumnya saya pikir tinggal di kota besar itu enak, semuanya serba ada. Lapar di malam hari tinggal cari rumah makan yang masih buka. Pokoknya semua aktifitas hampir tiada henti. Kenyataan itu memang benar sekali karena saya sudah mengalaminya. Tapi saya pikir itu semua tidak bisa membahagiakan batin. Buktinya kehidupan yang tenang menurut saya hanyalah tinggal di desa. Walaupun tidak ada mall dan tidak seramai di kota, hati kecil saya mengatakan lebih nyaman tinggal di desa. Alasannya hanya satu, yaitu ketenangan jiwa. Anda tidak bisa tenang kalau tinggal di kota besar, semuanya penuh dengan kebisingan karena hampir tidak ada istirahat. Dulu saya pernah ada tugas studi dari kampus ke New York, dan saya tinggal satu minggu lamanya disana. Kehidupannya pun berbeda drastis. Saya seperti orang awam disana, karena masyarakan dan penduduknya yang hampir tidak kenal satu sama lain walaupun rumah mereka berdempetan. Saya merasa asing karena masyarakatnya yang cuek dan tidak bersosialisasi.
Saya pikir semua itu adalah aneh, karena dari kecil saya sudah terbiasa tinggal di desa yang masyarakatnya saling peduli satu sama lainnya. Kita antar tetangga saling bantu-membantu, ada perkumpulan rutin seperti acara selamatan dan lain sebagainya. Namun di New York ternyata berbeda drastis dan tidak seindah seperti yang saya bayangkan.
0 Comments
|
AuthorBKF Reid akan sharing pengalaman tentang perawatan kecantikan dan agar mendapatkan kulit putih dan mulus seperti artis korea. Categories |